Selasa, 21 Desember 2010

Apa salahku sayang?


           Posting kali ini adalah sebuah kisah nyata yang memang benar-benar roomeyda alami. Dan saya harap setelah membaca cerita ini teman-teman bisa membeikan pendapat siapa sebenarnya yang salah? Karena komentar dan pendapat kalain sangat berarti untuk mengoreksi kita berdua.
Awal cerita nya adalah seperti ini. Sepulang kerja si Dia mampir ke tempat aku untuk main. Sempat bercanda juga ketika kami bertemu. Tidak laam kemudian si Dia pamit pulang. Sesampai di tempat kemudian Dia telpon:
Saya: halo, uda sampai rumah?
Dia: sudah
Saya: Sekarang lagi ngapain?
Dia: bercanda sama teman-teman di luar. Eh, sebentar ya, aku mau ke kamar mandi dulu, nanti aku telpon lagi kalau sudah.
Saya: oke
Setelah lama menunggu, si Dia tidak telpon juga. Akhirnya saya telpon dia. Tapi yang mengangkat temannya dan mengatakan kalau si Dia sedang membeli jamu di depan. Saya menunggu beberapa saat, masih juga Dia tidak telpon. Kemudian saya telpon kembali tapi tidak diangkat. Beberapa kali saya telpon akhirnya di angkat juga.
Saya: dari mana saja?
Dia: Beli jamu diluar.
Saya: sama siapa?
Dia: sendiri
Saya: kok malam-malam keluar sendiri? (sambil marah karena telpon tidak diangkat lama)
Sesaat setelah itu telpon langsung Dia matikan. Kemudian saya telpon lagi.
Saya: halo, halo, halo,
Tidak ada jawaban dari Dia. Kemudian saya matikan dan saya telpon lagi. Telpon masih diangkat tetapi Dia tidak ngomong sama sekali. Saya matikan lagi telponnya dan saya telpon lagi.
Saya: halo, halo, halo, (sampai berkali-kali)
Dia: ada apa? (sambil marah)
Saya: kenapa telpon diangkat tapi gak ngomong?
Dia: makanya jangan marah-marah sama aku
Saya: Kamu itu di bilangin yang bener kok malah marah-marah? mau kamu apa? kalau gak mau di bilangin ya sudah. (langsung saya matikan telponnya).
begitulah cerita singkat yang sangat membuat saya sakit hati. Silahkan teman-teman menilai dari cerita diatas sebenarnya siapa yang salah? Karena komentar kalian sangat berarti bagi kami.
Afrizal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar